Senin, 01 April 2013

Demensia

Sebelum mengenal demensia akan saya perjelas terlebih dahulu bahwa demensia dan amnesia adalah 2 hal yang berbeda. Amnesia dapat diartikan sebagai gangguan memori, sedangkan Demensia adalah suatu keadaan patologis yang berupa penurunan fungsi kognisi dengan gangguan memori. Jadi amnesia itu tanpa penurunan fungsi kognisi, hanya terjadi gangguan memori. Amnesia dapat terjadi mendadak yang biasanya akibat dari trauma kepala. Sedangkan demensia memerlukan proses perjalanan yang lama yang bisa disebabkan karena penyakit gangguan vaskular otak (seperti stroke), penyakit degeneratif, infeksi (AIDS), trauma kepala, normal pressure hidrosefalus, tapi penyebab terbanyak demensia adalah Alzheimer.

Otak tidak bisa kekurangan glukosa, pada orang hipoglikemia terjadi oedema cerebri yang irreversibel. Selain itu hemodialisis juga dapat menyebabkan demensia. Dalam hemodialisis terdapat aluminium yang dapat meracuni otak. Keganasan atau tumor juga dapat meningkatkan terjadinya demensia akibat massa tumor yang mendesak otak.

Ada juga sebutan pseudodemensia, yaitu suatu gangguan fungsi kognisi dengan gangguan memori yang terjadi mendadak yang disebabkan karena depresi.

Macam-macam gangguan memori dapat dibedakan menjadi :

Yang pertama,
Mudah lupa (Forget Fullness) yaitu penurunan fisiologis kemampuan memori akibat gangguan pemusatan perhatian. Bukan merupakan demensia, tapi normal.

Yang kedua,
Disingkat MCI (Mild Cognitive Impairment) adalah proses kelanjutan dari Forget Fullness tadi :)

Yang ketiga,
Demensia yaitu penurunan fungsi kognisi dengan gangguan memori yang berjalan secara lambat (bukan mendadak). Demensia dibagi menjadi yaitu demensia vaskular, demensia Alzheimer, demensia lewy body. Demensia vaskular disebabkan oleh serangkaian proses seperti ini : defisit neurologis fokal --> kelumpuhan --> stroke --> demensia. Sedangkan demensia Alzheimer tidak dikarenakan stroke dan pada CT scan didapatkan hasil yang normal. Demensia lewy body

Yang keempat,
Normal Pressure Hidrosefalus yang memiliki trias yaitu demensia, ataksia, inkontinensia urin. Jadi kalo ada 3 gejala klinis tersebut dimungkinkan itu adalah Normal Pressure Hidrosefalus. Terapinya adalah ventrikulo peritoneal shunt yaitu diberi selang penghubung antara otak dengan perut.

Yang kelima,
Subdural Hematom Kronik. Udah tahu kan subdural hematom adalah tertumpuknya darah dalam ruang antara durameter dan arakhnoid. Yang sering disebabkan karena trauma. Kalo akut mungkin hanya lateralisasi dan gangguan kesadaran, tapi kalo kronik biaa terjadi gangguan memori. Terapinya berupa pembedahan.

Yang keenam,
Creutzfeldt Jacob Disease (lidahnya mlungker nih baca ini.. :s)
Tanda dalam diagnostiknya adalah gambaran Sharp Wage complex pada EEG dan adanya tanda klinis berupa mioklonus (pergerakan otot secara tidak sadar)

Sumber : catatan kuliah Geriatri

0 komentar:

Posting Komentar